Perahu Kertas 2 Menceritakan Tentang Apa

Perahu Kertas 2 Menceritakan Tentang Apa

Surat Cinta untuk Starla - The Movies (2017)

Novel Perahu Kertas menceritakan kisah persahabatan dan cinta antara Kugy, Keenan, Eko dan Noni selama masa kuliah. Kugy dan Keenan saling jatuh cinta namun hubungan mereka diuji oleh kehadiran Wanda yang ingin dijodohkan dengan Keenan. Setelah berpisah cukup lama, takdir akhirnya mempertemukan kembali Kugy dan Keenan.

Hanya berjarak sekitar dua bulan dari

, film keduanya ikut dirilis. Sebuah langkah yang cukup unik merilis sekuel hanya berjarak dua bulan dari film pertamanya. Kasus dimana sebuah adaptasi novel dibagi menjadi dua film memang beberapa kali terjadi seperti pada

. Namun dari kedua adaptasi tersebut, jarak film pertama dan keduanya ada lebih dari setengah tahun. Sudah yakin dengan hasil syutingnya ataukah karena mengejar momentum (kejar setoran) saya tidak tahu pasti alasan film garapan Hanung ini dirilis sangat berdekatan. Yang pasti, film pertamanya memberikan kesan yang positif bagi saya.

membuktikan bahwa perfilman Indonesia masih sanggup membuat drama romantis dengan pangsa pasar remaja yang berkualitas dan punya sisi kesederhanaan dan keindahan disaat bersamaan. Setelah film pertamanya diakhiri dengan

yang membuat penonton (yang suka pada filmnya) makin penasaran dengan lanjutan ceritanya, maka film keduanya ini langsung melanjutkan momen tersebut.

Setelah beberapa lama tidak bertemu, Kugy (Maudy Ayunda) dan Keenan (Adipati Dolken) akhirnya kembali berjumpa di pesta pernikahan Eko (Fauzan Smith) dan Noni (Sylvia Fully) . Disitulah mereka kembali mengingat perasaan yang pernah dan masih mereka rasakan kepada satu sama lain. Saat itu status keduanya sudah sama-sama mempunyai pacar dimana Kugy sudah pacaran dengan bosnya, Remi (Reza Rahadian). Keenan sendiri berpacaran dengan gadis yang ia temui di Bali, Luhde (Elyzia Mulachela). Pertemuan tersebut kembali membuat keduanya dekat dan menghabiskan waktu bersama. Bahkan keduanya kembali berpartner dimana Kugy menulis cerita dongeng anak-anak sedangkan Keenan menjadi ilustratornya. Tapi perasaan yang mereka rasakan harus terhalang oleh keadaan dimana mereka berdua sudah sama-sama mempunyai pacar. Jadi apakah film keduanya ini bisa menjadi penutup yang lebih baik dari film pertamanya? Sayangnya bagi saya tidak.

Berbeda dengan film pertamanya, segala konflik dan alur cerita di Perahu Kertas 2 sangatlah tertebak. Tidak ada kejutan kecil yang menyenangkan seperti yang sempat muncul di film pertamanya. Semuanya berjalan kearah yang sangat mudah ditebak dan merubah kesederhanaan yang ada di film pertamanya menjadi terasa makin klise. Cara Hanung untuk menuturkan berbagai momennya juga tidak sebaik film pertama. Film kedua ini bagaikan sebuah gabungan adegan demi adegan yang diedit secara terburu-buru hngga kurang berhasil membuat penontonnya terikat secara emosional dengan filmnya. Lihat saja adegan dimana Kugy mengunjungi lagi Sakola Alit tempat ia mengajar dulu. Itu seharusnya menjadi adegan yang begitu emosional dan berpotensi menguras air mata penonton, tapi yang terlihat seperti hanyalah sebuah adegan asal tempel yang dimasukkan dalam film atas nama keharusan karena adegan itu menjadi salah satu adegan penting di novelnya. Hal yang sama terasa di beberapa adegan lain yang menjadikan beberapa momen kurang jelas kontinuitas dan hubungannya dengan adegan-adegan berikutnya.

Dikuranginya porsi duo Noni dan Eko (khususnya Eko) dalam film kedua ini juga berdampak cukup besar. Eko di film pertama selalu berhasil menyegarkan suasana dengan celetukan-celetukan lucunya, dan begitu porsinya dikurangi dengan amat sangat drastis, terasa ada kekurangan yang membuat filmnya sedikit kering. Memang suasana film jadi sedikit lebih dewasa tapi menjadi kurang berwarna dengan tidak adanya candaan-candaan dari Eko. Hal itu bisa dibuktikan saat karakter Eko keluar (hanya sekali ia benar-benar diberi kesempatan berceloteh) dan momen tersebut mampu membuat saya dan penonton lain tertawa. Karakter Kugy disini makin dewasa dan saya justru menjadi kehilangan sosoknya di film pertama yang aneh dan menggemaskan. Simpati yang saya rasakan pada tokoh-tokohnya menjadi berkurang dan itu membuat filmnya tidak semantap film pertama. Tidak ada lagi perasaan senang dan romantis yang menggebu, tidak ada lagi gelak tawa yang saya keluarkan, dan nyaris tidak ada pula momen menyentuh yang sanggup membuat saya merinding.

pada akhirnya terasa nyaris kering.

Untung film ini masih setia memperlihatkan sinematografi yang cukup indah walaupun keindahannya tetap terasa menurun dibanding film pertama. Gambar-gambar yang masih lumayan indah dan romantis bisa ditemui. Sayang tetap saja keindahan itu tidak se-variatif film pertamanya. Musik-musik sederhana yang romantis juga masih terdengar indah disini. Hanya saja karena sudah pernah menjumpai hal itu di film pertamanya, kesan yang muncul tidak lagi se-wah itu. Tapi secara keseluruhan

tidaklah buruk dan masih cukup enak dinikmati meski jelas tidak se-

film pertamanya. Masih ada beberapa adegan yang mengena meski sebenarnya masih sangat bisa dimaksimalkan lagi.

ceritanya sendiri terkesan buru-buru dan pemecahan konfliknya sangat klise. Terasa tiba-tiba saya sudah dibawa ke akhir cerita. Mungkin Hanung tidak ingin bertele-tele dalam mengakhiri filmnya, tapi bagi saya tetap terasa terburu-buru. Untungnya

terakhir itu ditampilkan dengan cukup indah dan diiringi baris dialog yang menyentuh tapi sederhana dan tentunya iringin lagu

yang keren itu. Andaikan film keduanya ini dirilis tidak secepat ini mungkin Hanung masih punya kesempatan memperbaiki beberapa kekurangan tersebut. Tapi

adalah sebuah suguhan yang cukup memuaskan bagi para pencari tontonan drama romantis yang ringan tapi berkualitas.

"Ar, memangnya sedikit pun nama aku gak ada di hati kamu ya? Gak bisa sekali aja kamu liat aku?"

Arjuna yang tengah sibuk dengan ponselnya seketika menoleh ke belakang di mana seorang wanita yang menatapnya lurus.

"Lo bahkan udah tahu jawabannya." Jawabannya acuh tak acuh.

"Kenapa?" Ada nada lelah di sana, yang sama sekali tidak membuat pria berkemeja biru itu iba. Dengan santai dia malah melengos malas.

"Kenapa sih kayaknya susah banget buat kamu liat aku? Segitu bencinya kamu sama aku? Sampai-sampai kamu bahkan gak pernah bisa liat keberadaan ku?"

"Kalau udah tahu jawabannya, ngapain masih nanya?! Buang-buang waktu aja tahu gak?" Ujar Arjuna seperti biasa. Yang lagi-lagi membuat wanita di belakangnya tersenyum kecut.

"Seharusnya lo itu sadar, sampai kapan pun gue gak akan pernah suka sama lo. Boro-boro suka, liat keberadaan lo aja gue ogah. Jadi mending lo cabut aja deh dari sini. Kalau perlu, jangan muncul-muncul lagi. Muak gue liat lo."

"Kamu ... mau minta kado apa untuk hadiah ulang tahun tahun ini?"

"Pergi sejauh mungkin. Dan jangan pernah muncul di depan gue. Itu bakal gue anggep sebagai kado terindah dari lo. Kalau perlu gue bakal berterima kasih dan bahagia banget kalau Lo bisa ngelakuin itu." Tanpa peduli jika kini wajah di belakangnya sudah berubah rona, Arjuna pun berbalik. Namun kedua matanya tampak tertegun saat menemukan wajah tak biasa wanita di depannya.

"Kamu ... beneran pengen aku menghilang, ya?"

"Bukan cuman menghilang, gue juga pengen lo jadi orang asing mulai sekarang! Bisa?"

"Kalau nanti putri om ninggalin kamu, dia ngadu sama om kalau dia udah gak butuh kamu. Om yang akan jadi orang pertama yang bakal ngucapin terima kasih."

"Makasih karna udah buat putri om hancur-sehancuran-hancurnya! Dan sadar kalau dia udah gak butuh cowok brengsek kayak kamu!"

Beberapa waktu lalu saya menonton film Perahu Kertas 2. Film ini merupakan kelanjutan film Perahu Kertas yang sudah kita bahas sebelumnya. Namun, ada 1 hal yang kita tekankan disini, bahwa kita membahas film Perahu Kertas, dan bukan novelnya. Medianya saja sudah berbeda, mau disamakan seperti apa juga, hasilnya pasti berbeda. Berbeda dengan Perahu Kertas sebelumnya yang lebih berfokus pada perkenalan, Film Perahu Kertas 2 ini lebih berfokus pada cinta segi empat antara Kugy, Keenan, remi dan Luhde.

Film Perahu Kertas 2 dimulai dengan menampilkan Kugy yang telah bertemu kembali dengan Keenan. Keenan pun ‘menculik’ Kugy untuk diajaknya jalan-jalan. Lokasi pertama adalah pantai. Saya gak tahu dimana pantainya, tapi yang jelas, Keenan mengatakan bahwa itu di Jawa Barat. Yak, sebagai agen Neptunus, mereka kan habitatnya di di laut yah?

Lokasi kedua, Keenan mengajak Kugy kembali ke Bandung, tempat dimana Kugy menjadi guru dari sekolah darurat, Sekolah Alit. Namun sayang, saat ia datang, Sekolah Alit tengah diluluh lantakkan demi pembangunan real estate. Bahkan, salah seorang muridnya telah meninggal dunia akibat menentang pembangunan tersebut. Kalut, marah, sedih dan sebagainya membuat Kugy ingin kembali kedunianya, yaitu dongeng anak-anak. Dalam perjalanan pulang, Ia dan Keenan pun akhirnya memutuskan untuk membuat buku bersama. Kugy sebagai penulis dan Keenan sebagai ilustratornya. Sampe dirumah, si Kugy diomelin sama Remy, dan Luhde sudah tiba dirumah Keenan. Sebagaimana mestinya perusahaan yang baik dan benar, perusahaan Remi yang juga tempat Kugy bekerja mengadakan outing ke Bali. Disini, Kugy dan Remy pacaran berduaan. Remy mengajak Kugy ke Galery langganannyanya. Disana pun ia bertemu dengan Luhde. Foto-foto, ngobrol dan lain sebaginya. Kugy gak tahu kalau itu adalah pacarnya Keenan. Dia baru tahu kalo Luhde adalah pacarnya Keenan setelah diceritain sama Remy. Pulang dari galeri, si Remy pun akhirnya memutuskan untuk melamar Kugy, di pantai. Saya gak tahu dimana pantainya, yang jelas di Bali. Pas mau pulang ke Jakarta, salah seorang pegawai, sekaligus sahabat yang juga fansnya Remy pun hatinya luluh lantak saat melihat cincin yang melingkar di jari manis Kugy. Pulang dari Bali, Keenan menemui Kugy. Saat itu, dia sudah mengetahui bahwa Kugy sayang sama Keenan dari sahabatnya Kugy, Noni.  Keenan memutuskan untuk mengatakan semuanya. Rasa sayangnya dia dan memutuskan untuk berpisah dengan Kugy. Hal yang sama pun dilakukan oleh Kugy.well, intinya adalah saling terbuka.

Setelah menghilang beberapa lama, ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke dunia pergaulan. Kemunculannya pun disambut baik oleh Remy. Kugy pun memberikan buku dongengnya yang tadinya diperuntukkan untuk Keenan. Yang ia tidak sadari bahwa sesungguhnya ada surat untuk Keenan di dalamnya. Disisi lain,Keenan akhirnya memperoleh kebebasannya. Dia diijinkan untuk kembali ke Bali oleh bapaknya. Bapaknya telah siap kembali bekerja. Ia pun kembali ke Bali dengan semangat. Namun sesampainya disana, ia jutru mendapatkan Luhde yang meminta putus dari Keenan. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya hati itu dipilih dan memilih. Ia pun meminta agar Keenan kembali ke Kugy.

Sedangkan Remy, saat ia sedang menikmati buku dongengnya Kugy, ia menemukan surat Kugy untuk Keenan. Ia membaca itu dan kemudian memutuskan sesuatu. Suatu pagi, Ia ada janji dengan Kugy untuk mencari baju, namun ia batalkan. Ia justru meminta Kugy ke sebuah pantai dan memutuskan untuk berpisah dengan Kugy. Kugy nangis kejer, demikian juga Remy. Namun keputusannnya sudah bulat untuk meninggalkan Kugy."Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya" ungkapnya saat memutuskan untuk meninggalkan Kugy.

Singkat cerita, Kugy pergi menenangkan diri kepandai. Disana dia bikin perahu kertas, ketemu sama Keenan juga. Mereka jadian dan akan mempunyai anak. Mereka juga pension jadi agen neptunus. Sedangkan Luhde mendapat hadiah dari seorang cowok, fans nya lah ya. kayaknya sih jadian. Terus si Remy juga jadian sama sahabatnya, mantannya Keenan di Perahu Kertas 1juga telah menemukan pendamping. Akhir yang bahagia memang. Semua jadi satu disini. Secara keseluruhan memang agak berbeda dengan novel. Namun sekali lagi saya tekankan, medianya saja sudah berbeda, mau disamakan setengah mati juga pasti akan berbeda. sumber : rieskepramudita.wordpress.com hiburan.kompasiana.com viva.bola.co.id facebook.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Lyfe Selengkapnya

Novel Perahu Kertas 2 Lengkap