Inventory Turnover Ito Adalah
Menghitung Nilai Persediaan Rata-rata:
Nilai persediaan rata-rata adalah jumlah rata-rata persediaan selama periode yang sama dengan periode penjualan yang digunakan untuk menghitung total penjualan. Untuk menghitung nilai persediaan rata-rata, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Nilai Persediaan Rata-rata = (Nilai Persediaan Awal + Nilai Persediaan Akhir) / 2
Dalam rumus di atas, nilai persediaan awal adalah nilai persediaan pada awal periode yang dipilih, sedangkan nilai persediaan akhir adalah nilai persediaan pada akhir periode yang dipilih.
Setelah kita memiliki nilai total penjualan dan nilai persediaan rata-rata, kita dapat menggantikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus inventory turnover untuk mendapatkan hasilnya.
Evaluasi Kebijakan Pengembalian dan Retur
Tinjau dan perbarui kebijakan pengembalian dan retur untuk meminimalkan dampak negatifnya pada perputaran persediaan. Pertimbangkan opsi seperti restocking fees untuk mendorong pertimbangan yang matang sebelum pengembalian.
Pastikan karyawan terlibat dalam manajemen persediaan memahami pentingnya perputaran persediaan dan diberikan pelatihan untuk mengelolanya dengan efektif.
Inventory Turnover Ratio bukan sekadar angka statistik, hal ini merupakan indikator vital yang mencerminkan kesehatan finansial dan operasional suatu perusahaan. Dengan memahami konsep ini dan mengimplementasikannya dengan bijak, perusahaan dapat membuka pintu menuju kesuksesan yang berkelanjutan dalam dunia bisnis yang kompetitif. Jadi, mari bersama-sama menggali potensi rasio ini dan meraih keberhasilan!
Perbaiki Perencanaan Persediaan
Penting untuk memiliki perencanaan persediaan yang akurat. Gunakan data historis dan tren pasar untuk memperkirakan permintaan dengan lebih tepat. Perhatikan musim, tren, dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi penjualan.
Menerapkan Forecasting Permintaan
Salah satu tips untuk meningkatkan inventory turnover adalah menerapkan forecasting atau peramalan permintaan. Dengan mengawasi pola permintaan konsumen dan tren pasar, Anda bisa lebih mudah memperkirakan kebutuhan stok persediaan di masa depan sehingga bisa mencegah terjadinya kekurangan stok dan overstock.
Contoh kasus menghitung inventory turnover di perusahaan
Sebagai contoh, perusahaan ABC memiliki total penjualan tahunan sebesar Rp 1 miliar dan rata-rata persediaan tahunan sebesar Rp 200 juta.
Dengan menggunakan rumus inventory turnover = total penjualan tahunan / rata-rata persediaan tahunan, maka inventory turnover perusahaan ABC adalah sebesar Rp 1 miliar / Rp 200 juta = 5.
Berdasarkan skala yang biasa digunakan, inventory turnover perusahaan ABC tergolong tinggi dan perusahaan ABC dianggap efisien dalam mengelola persediaan barangnya.
Namun, perusahaan ABC perlu terus mempertahankan strategi yang sudah diterapkan dan terus meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan agar tidak terjadi penurunan inventory turnover di masa yang akan datang.
Manajemen Persediaan yang Optimal
Rasio ini membantu perusahaan menentukan tingkat persediaan yang optimal. Persediaan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan biaya penyimpanan yang tinggi, sedangkan persediaan yang terlalu rendah dapat menyebabkan kekurangan stok.
Kehilangan Diskon Volume
Beberapa pemasok menawarkan diskon volume atau harga khusus untuk pesanan besar. Jika perusahaan terlalu sering memesan dalam jumlah kecil karena perputaran persediaan yang tinggi, mereka mungkin kehilangan keuntungan dari diskon ini.
Analisis Produk dan SKU
Tinjau kinerja produk secara individu. Identifikasi barang atau SKU tertentu yang lambat berputar dan pertimbangkan untuk mengoptimalkan atau mengubah strategi penjualan atau pemasaran untuk item tersebut.
Mengukur Key Indicator Performance (KPI)
Adapun kegunaan lagi dari inventory turnover adalah untuk mengukur key indicator performance (KPI). Dengan sistem ini, Anda akan lebih mudah memantau apakah target penjualan sudah tercapai dengan baik atau masih perlu ditingkatkan. Dari sini, Anda bisa melakukan evaluasi dan menentukan strategi yang tepat ke depannya.
Evaluasi Kebijakan Pengembalian dan Retur
Kebijakan pengembalian yang efektif dapat menghindari penumpukan persediaan karena barang yang dikembalikan. Evaluasi dan sesuaikan kebijakan pengembalian Anda untuk meminimalkan dampak negatif terhadap rasio perputaran persediaan.